coba aja bisa berempat :(

Pada suatu hari ada tiga orang anak yang naik motor bertiga , mereka adalah Frili , Dillah , dan Faiz . . Tiba-tiba ada seorang polisi menghentikan mereka .


Polisi: "Mengapa anda naik motor bertiga dan juga tidak memakai helm ? !"

Dillah : (Hanya bengong aja)

Faiz : (Menangis tiada henti)

Frili : "Karena , , karena enggak bisa berempat pak . . Coba kalau motornya bisa buat berempat , pasti lebih ramai lagi . ."


Polisi: "Dasar wong edan ! ! ! !"

Category: 2 comments

Faiz, teman kami yang sedang sakit

salah seorang dari kami yang sakit pada tanggal 16 Januari 2010.

dan ia hampir membuat kami yang menjenguknya ikut sakit.

-------------------------------------------------------------------------------------------------



                Sepulang sekolah, kami para anggota Student In The Train memutuskan untuk menjenguk salah satu dari teman kami, Faiz. Faiz sedang sakit, dan ini merupakan kesempatan emas kami untuk mengetahui dimanakah rumahnya.

                Kami adalah Student In The Train. Sudah pasti kami akan ke rumah Faiz menggunakan kereta. Tapi kami sampai di stasiun terlalu pagi, terpaksa kami menggunakan angkot.

                Akhirnya kami tiba di depan suatu perumahan dimana tempat Faiz tinggal. Sudah kuduga, letak rumahnya sangat teramat jauh bagiku! Aku bisa dibilang ‘orang yang paling bawel kalau diajak jalan-jalan jauh’. Tapi kami harus ceria, begitupun denganku. Untung saja, kami selalu membawa kamera.

                Kami pun tiba tepat di rumah Faiz. Tapi tak seorangpun dari kami ber-6 yang memanggil ‘Faiz’. Tapi yang memanggil Faiz adalah tetangganya, bisa dibilang tetangganya sih, karena kami tidak tahu tepat siapakah ia.

                Adiknya Faiz, Alma, menyuruh kami masuk. Tapi kami hanya berkata ‘iya’. Lalu Faiz pun keluar dan berkata sesuatu yang sama seperti adiknya, Alma. Kami pun masuk. Ternyata rumahnya sedang dalam keadaan ‘kapal pecah’. Mungkin Faiz malu, sehingga ia segera merapikan rumahnya agar terlihat rapi. Kami yang merasa menjadi tamu merasa tidak enak hati, karena kami membiarkan teman kami yang sedang sakit merapikan rumah sendirian. Kami telah menyuruhnya untuk berhenti, tapi tetap saja ia meneruskan pekerjaannya itu. Beberapa dari kami segera membeli Es Doger karena haus, seingat aku ada 4 orang. Es Doger pun siap disantap. Lalu kami bertanya kepada sang penjual, berapakah harganya. Sang penjual berkata Rp 4.000,00 dengan wajah tidak meyakinkan. Kami pun bingung. Sebenarnya berapakah harga Es Doger tersebut? Rp 4.000,00 untuk harga keseluruhan atau pergelas? Aku pun bertanya kepada Alma, adiknya Faiz. Ia berkata bahwa pergelasnyaRp 1.000,00. Kami pun segera mengelus dada, pertanda aman. Tak lama kemudian Ibunya Faiz pulang dari sekolah tempat ia mengajar. Ia menyuruh kami untuk memesan bakso yang ada di depan rumah. Karena sudah dipesan, ya sudah, dimakan saja, harus dimakan! Setelah kenyang, kami menuju ke sesi pemotretan mendadak. Aku merasa tidak ada yang seru. Karena tidak ada suara yang muncul seperti suara yang terdengar dari laptopku. Kami akhirnya memutuskan untuk pulang.

                Tapi sayangnya, aku dan Fadhilah, temanku, sudah lupa arah pulang. Dan menurut ayah dan ibunya Faiz, lebih baik kami pulang melewati jalan belakang, karena lebih dekat, katanya. Aku dan Fadhilah dibuat tambah pusing oleh mereka. Akhirnya Faiz mengantar kami pulang dengan mengendarai motor.

                Aku ragu kalau Faiz yang mengendarai motor, karena kondisinya bisa dikatakan belum fit. Tapi biarlah, aku hanya ingin cepat sampai di rumah. Di perjalanan pulang, kami hampir saja jatuh ke saluran air kotor, menabrak anak kecil yang sedang bermain, menabrak soang (angsa), menabrak kambing, dan sebagainya yang akan membuatku yang hampir memiliki penyakit jantung ini meninggal di motor.

                Tapi ada setengah dari kemungkinan besar keberuntungan sedang di pihak kami. Kami sampai di depan rumah Fadhilah dengan selamat tanpa ada satu anggota tubuh yang tertinggal. Tapi, satu hal yang membuatku tertawa hingga saat ini adalah saat Fadhilah turun dari motor, dan Faiz tidak kuat untuk menahan motornya! Faiz pun hampir terjatuh! Tentu saja aku juga akan terjatuh! Tapi lagi-lagi kami memang beruntung! Teman kami ini memang sedang dalam tahap pemulihan dari sakit, tapi dia masih dapat menahan motor yang bisa dikatakan memiliki berat lebih berat dari berat badanku. Sungguh sedih kalau saja Faiz terjatuh dari motornya. Kalau aku? Aku bisa berjalan saja menuju rumah. Tapi Faiz? Siapa yang mau mengantar? Apakah ada?

Category: 0 comments

misteri terbentuknya Student in the Train

ini merupakan cerita yang mungkin amat menyakitkan hati para SIT.

kejadian ini terjadi pada tanggal 7 November 2009.

dan saat itu adalah hari terbentuknya SIT (Student in the Train).

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mungkin Benar kata orang hidup ini penuh misteri atau nama kerennya Rahasia Ilahi. Entah apa yang Maha Kuasa inginkan hari ini pada kita anak SBI yang tidak bisa menikmati kesenangannya di waktu Weekend dengan pulang naik kereta.


Setelah Agus gelisah kemarin bak kesedihannya takkan pernah hilang sampai Ia harus balas dendam hari ini.

Pukul 13.00 siang tadi Handphonenya dihidupkan dan Ia pun menelpon seorang teman satu profesinya, yaitu Walid.


"Halllo, adakah nampak kurcaci kecilku." Tanya Agus di awal pembicaraan telepon.

"Aku belum melihatnya. Apa pesanmu untuk mereka?" Tanya Walid.

"Pastikan dagangan karcisku dibeli mereka sebelum mereka naik kereta." Jawab Agus.

"Siap!" Tegas Walid.


Saat bunyi kereta menyeru Kami pun bersiap-siap lari ke peron untuk segera naik kereta perasaan kami, pikiran kami, dan langkah kami terlalu ringan untuk naik kereta kami pun merasa senang ibarat Kucing yang dilempari ribuan ikan.


Tapi kami salah Misteri Ilahi itu datang dan bahkan kami sebut ini Karma yang berlanjut, Sseorang tokoh yang baru kita lihat, security stasiun yang sepertinya ingin menghampirii kita dan Dia bukan Agus tokoh baru yang belum kamu ketahui sifatnya.


Saat dia menghampiri kita Ia bertanya

"mau pulang kemana dik ?"

tapi salah satu dari kami berkata,

"cikampek"

satpam itu bertanya lagi,

"sudah beli karcis ?"

tapi salah satu anak yang bukan dari kami menjawab "SUDAH"

satpam itu pun curiga , , kembalilah ia bertanya,

"mana ? coba lihat !"

kami pun kebingungan tak bisa bicara . . kami bagai patung yang dilanda angin puting beliung !

sepertinya pak Walid sangat bahagia . .

karena ia akan mendapatkan uang bayaran yang sudah pak Agus janjikan kepadanya .

dengan perasaan berbunga-bunga ia berpura-pura marah kepada kami,

jangan naik dulu ! naik kereta yang berikutnya saja !


PRAAANGGG !!!


hancur hati kami !

dengan begitu mudah ia menyuruh kami untuk naik kereta yang berikutnya !

detik demi detik . . menit demi menit . . jam tidak sampai berjam-jam *hahahaa* kami menunggu kereta dengan penuh harap !

tapi ? tapi apa ?

apa dia tidak memiliki perasaan ?

bukan manusiakah dia ?!


KAMI MALU !!

semua mata tertuju pada kami !

dengan perasaan sedih bercampur marah kami pergi dari stasiun karawang !

telah kami putuskan untuk lebih memilih naik angkutan perkotaan . .


TAPI , , Tuhan memang baik !

di angkot , kami tidak dibiarkanNya untuk bersedih . . kami tertawa dengan sangat puas di angkot !

melepaskan semua kemarahan kami . .




THE END


made by : Desfrilia Ondo Debora T.

Category: 0 comments

Dear electronic note . . Wednesday , November 4th 2009

ada cerita lagi :D

yang seharusnya aku (Frili) post pada tanggal 4 November 2009.

tapi tak apalah..

kita semua jadi bisa mengenang kembali masa-masa pahit SIT hahaha XD

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ini aku dan kawan* ketinggalan kereta ! Bete bgt deh . .


Tau dari mana ?


Cerita.a gini . . .


Pas itu tu yaa , c Angga , Tanto , Faiz , Kopong , n Dito udh dpet tmpat duduk , tp duduk.a d dket loket tmpat pnjuaLan karcis . .


Nah , , aku tuh bingung mau ngikutin cpa ?


Cz c Dillah n Gany jlan k arah yg brlainan dr mereka . .


Eh ternyata mereka b.2 mau jajan ! ! yaudah aku n Eqi ikutin aja . .


Pas itu c ibu* penjual itu Lg ngmong sesuatu m c Gany n Dillah . .


Trus , trus . . . ? ?


C Gany blang k aku klo kta c ibu* itu kereta yg k cikampek udh lewat ! ! barusan ! !


OMG ! enek bgt deh gue !


Kta.a ch ada lg jm 5 ! !


Udh lah . .


Drpda jlan k dpan Lg . . mles sangat !


Berjam-jam kami menunggu datang.a kereta !


Akhir.a jm 5 jga . .


Trnyata itu krta jawa . .


Enak ch jlan.a cpet . .


Tp kami ga dpet tmpat duduk !


Yg aku liat yg duduk itu cma c Dillah n Tanto aja . .


Yg lain.a ?


Berdiri ! ! Udh mirip pedagang yg mau jualan *kecuaLi saya* ahahhaha !!!


made by : Desfrilia Ondo Debora T.

Category: 0 comments

Drama Nyata

sebenarnya, kejadian ini terjadi pada tanggal 3 November 2009.

tetapi, karena blog ini baru lahir kemarin, maka cerita ini baru saya post hari ini.

silahkan membaca :)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Petugas KA : “Pada mau pulang kemana neng ?”


Kami : (diam tanpa kata) “…”


Frili : “Cikampek.” (agak berbisik)


Petugas KA : “Beli karcis dulu ya! Udah dibuka tuh karcis buat ke Cikampek!” (menyuruh)


Kami : (enggan tak enggan untuk membeli)


Angga : (berjalan menuju loket penjualan karcis) “Beli aja lah yuk..”


Kami selain Angga : (saling toleh menoleh) “Mau pada beli nggak?”


Faiz & Tanto : (mulai berjalan mengikuti Angga)


Gany : (bimbang)


Dillah & Entri : (ingin membeli tapi sayang uang)


Frili : (merasa bebannya semakin berat karena membawa 2 tas)


Eqi : “Udah ih jangan beli! Biasanya juga nggak usah beli.”


Petugas KA : (teriak dari kejauhan) “Pelajar masak nggak mau beli karcis??”


Tanto : “Beli karcis emang berapaan sih?”


Frili : “Dua setengah.”


Tanto : “Ya udah lah.. daripada naik angkot 3000!”


Angga : (datang kembali dengan wajah ceria sambil memegang karcis)


Tanto : “Berapa?”


Angga : “Cuma 1500.”


Kami : “Ngga nitip dong.. Nih duitnya!” (menyuruh Angga, karena malu melewati petugas KA itu)


Angga : “Nggak mau ah! Beli sendiri aja!”


Entri & Dillah : (berjalan menuju loket)


Frili : “Entri aku nitip dong!!”


Entri : “Nggak mau ah! Beli sendiri..”


Eqi : (pasrah) “Nih pake uang aku aja 500nya.” (ke Frili)


Frili : “Berarti aku ngutang ke kamu gope ya?”


Eqi : “Nggak usah ah.. Cuma gope!”


Petugas KA : (sambil memperhatikan bet lokasi sekolah kami) “SMA 1 Karawang naik kereta nggak mau beli karcis!”


Frili : “So what!!” (dalam hati sambil bermuka jengkel)


(ketika membeli karcis)


Faiz & Tanto : “Ayo cepetan itu keretanya mau dateng!”


(ketika kami ingin kembali ke tempat kami duduk-duduk)


Petugas KA : “Nah gitu dong.. Kalau mau naik kereta beli karcis dulu..”


Kami : (terus berjalan tanpa mempedulikan Petugas KA SIALAN itu)



Kami : “Rese banget sih itu orang!”


Faiz : “Nanti sampe rumah langsung ke dukun aja.. Tadi namanya siapa tuh?? Agus yaa?”


Kami : “Hahahahahaa..”


Frili : “Hei kawan! Lain kali kalo mau naik kereta, kita nunggu di sana aja tuh.. Entar kalo keretanya dateng langsung naik okehh?!!”


Kami : “Oke aja deh!!”

















*sebenarnya kata*a masih amat sangat banyak .. tapi tidak dapat diungkapkan melalui drama ini . .*


made by : DesfriLia Ondo Debora T

Category: 0 comments

about us first

okay . .
Student in the Train are :
- Angga Maulana
- Desfrilia Ondo Debora
- Entri Aprilia
- Fadhilah Oktavia N.
- Faiz Deja R.
- Ghani W.
- Rizqi Juliana
- R. Taufik P. A.

SIT were born on
07th November 2009.
but I'm sorry first, cause we just created this blog now.
It's our page on Facebook.

okay, it's enough for opening this blog!
thank you.
Category: 0 comments